Rabu, 29 November 2017

Pendakian Gunung Arjuno via Tambaksari Lintas Lawang

14.00
Awalnya gak ada rencana mau naik gunung di akhir tahun yang setiap hari hampir hujan, takut menghambat perjalanan dan membutuhkan tenaga lebih untuk pendakian. Karena di ajak dan kebetulan pas long weekend ditambah lagi bisa cuti ya hayuk cusss... hehhehe.

Rabu 29 November 2017 start dari stasiun Pasar Senen jam 14.00 WIB bersama Dwi (wife), Kemay dan bang Kris, Kami dari Jakarta berempat di tambah satu orang bang Hestu dari Jogja yang janjian di Stasiun Pasar Turi. Dalam perjalanan ke Surabaya saya terus mantau cuaca di sekitar Gunung Arjuno, dari curah hujan sampai kecepatan angin apakah masih aman untuk melakukan aktivitas disana.

Stasiun Pasar Senen



Sesampai di Pasar Turi Kami sudah di tunggu mobil sewaan untuk anter-jemput ke basecamp. Untuk menuju basecamp Tambaksari (Pasuruan) atau yang dikenal jalur Purwosari membutuhkan waktu perjalan sekitar 2-3 jam. Lumayan lah buat meremin mata sejenak di mobil itung-itung nyimpen tenaga nanti. Selama perjalanan hanya mengandalkan GPS dan orang di jalan, maklum belum ada yang pernah kesini jadi masih meraba-raba jalan.

Jreeng jeeeeng tibalah di basecamp Tambaksari, tengak tengok kanan kiri sepi ga ada rombongan pendaki lainnya atau basecamp, hanya terlihat rumah-rumah warga, warung, pos kecil untuk ijin dan itu pun tulisannya buka jam 07.00 - 15.30 WIB, masih 2,5 jam lagi menunggu bukanya. Sambil menunggu buat sholat Subuh, sarapan dan packing ulang. Ditunggu-tunggu sampai jam 07.30 belum buka juga pos perijinan pendakian, dan kami disarankan warga buat menghubungi nomor-nomor yang tertera di pos, selang beberapa menit datanglah petugasnya lalu di kasih form ijin pendakian (simaksi).

Start jam 08.00 dengan planning buka tenda maksimal di Jawa Dwipa dengan waktu sampai Maghrib. Jalur dari pos perijinan sampai pos pemeriksaan masih nyaman, yaitu jalanan cor namun masih ada sedikit bebatuan dan tanah, setelah itu memasuki pos I sampai dengan pos VII. Untuk jalur Tambaksari merupakan jalur peziarah karena ditiap pos terdapat tempat-tempat sakral. Sedikit saran dari saya, untuk lewat jalur Tambaksari lebih baik memakai lotion anti nyamuk karena pas lagi istirahat atau kurang gerak nyamuk-nyamuk gak segan buat mencicipi darah kita, hehhehe.

Via Tambaksari (Pasuruan)

Pos I Goa Ontoboego


Pos I Goa Ontoboego


Menurut saya disini merupakan pos terluas areanya dan terdapat patung naga besar, mushola, goa dan beberapa tempat lainnya. Dihari tertentu tempat ini ramai di datangi peziarah untuk mencari ketenangan.

Pos II Tampuono


Pos II Tampuono


Merupakan komplek petilasan Eyang Abiyasa dengan suasana yang begitu teduh dengan pohon-pohon yang mengelilingi tempat ini, tidak jauh dari petilasan terdapat sendang Dewi Kunthi yang airnya sering digunakan orang-orang untuk di konsumsi, dan konon katanya air ini juga mujarab.
Jangan kaget bila disini ketemu Siro dan keluarganya, Siro merupakan anjing yang sering di area Tampuono, mereka sering membantu orang yang kehilangan arah sewaktu di hutan.

Pos III Eyang Sakri


Pos III Eyang Sakri


Sepuluh menit dari pos II sampailah di pos III Eyang Sakri, terdapat bangunan dari kayu yang di cat hijau yang didalamnya ada makam dan disebelahnya ada tanah lapang yang luasnya kira-kira muat buat 4-5 tenda.

Pos IV Eyang Semar


Pos IV Eyang Semar

Untuk mencapai pos IV dibutuhkan waktu 2 jam dari pos III, jalurnya mayoritas tanah dan tanjakannya masih tergolong menengah. Di tengah-tengah hutan terdapat rumah yang nampaknya sudah lama tidak dihuni namun masih berdiri kokoh dengan gapura yang bertulis aksara jawa (Rahayu), menurut cerita tempat ini dulu merupan sebuah padepokan dan setelah yang dituakan tidak ada dan tidak lama kemudian orang-orangnya meninggalkan tempat itu, tetapi walaupun sudah kosong masih tetap dirawat.
Setelah melewati Pondok Rahayu ketemu pos IV Eyang Semar, sebuah petilasan dengan patung berbalut kain putih menutupinya. katanya bila bersemedi disini apa yang kita minta bakal terwujud, entah percaya atau tidak tergantung keyakinan masing-masing. Disekitarnya tertapat beberapa bangunan yang katanya untuk menginap peziarah atau pendaki untuk beristirahat. Ada seseorang yang tinggal disebuah gubug dan sudah tinggal disana sekitar 2 tahun sendirian. Waktu itu Kami numpang istirahat sambil menunggu hujan reda, dari sore sampai malam belum reda-reda. Sampai Kami dimasakin buat makan malam dengan menu sup, tempe goreng, ikan asin dan Kamipun juga masak sayur buat nambah-nambah.
Jam 00.15 WIB Kami start dari pos IV langsung di suguhi tanjakan-tanjakan dengan jalur sempit, agak menengok kebelakang viewnya bagus banget, lampu-lampu kota bergemelapan (bukan mistis).

Pos V Makutoromo


[ by google.com ]

[ by google.com ]

Bangunan berbentuk seperti candi ini dulunya tempat bertapanya Dewa Wisnu, disebelahnya terdapat pondok untuk istirahat atau bermalam. Muat untuk sekitar 40-50 orang di dalamnya serta halaman dengan tanah datar juga bisa untuk mendirikan tenda.

Pos VI Candi Sepilar


[ by google.com ]


Dia area ini terdapat 3 buah Candi Sepilar dengan masing-masing tinggi sekitar 1-2 meter dengan beberapa arca di bawahnya, namun kondisi arca disini sudah tak lagi utuh. Menurut cerita disini merupakan tempat muksanya Bila melewati area ini saat malam hari agak begitu berbeda hawanya.

Pos VII Jawa Dwipa


Pos VII Jawa Dwipa

Yaitu tempat lapang yang luasnya muat sekitar 7-8 tenda dengan dikelilingi pohon-pohon besar yang rimbun. Terdapat sebuah monumen kecil yang bertuliskan "Sura Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti"  yang artinya "Kejahatan pasti kalah oleh kebaikan"

Pelawangan


Pelawangan Gunung Arjuno

Untuk menuju Pelawangan masih panjang perjalanannya, melewati beberapa kali tanjakan yang ga ada habisnya kemudian bertemu jurang dan sehabis itu padang rumput/ilalang barulah sampai di Pelawangan. Karena dari jam 11 di guyur hujan setelah dari Jawa Dwipa dan sempat buat bivak di tengah perjalanan sambil menunggu hujan reda selama 1 jam lebih akhirnya di Pelawangan buka tenda untuk bermalam karena sudah jam 16.00 WIB dan cuaca tidak bersahabat bila dilanjutkan ke puncak. Di dataran atas batu besar Kami buka 2 tenda, tidak sempat buat masak makan malam ataupun sekedar minum munuman hangat, seadanya aja minum air mineral lalu istirahat. Hujan dan badai ga berhenti-berhenti dari siang sampai malam. Untung saja disekitar tenda di lindungi pohon-pohon dari terpaan angin. Dan paginya langit begitu cerah hanya saja masih angin yang lumayan kenceng.

Puncak Ogal-agil


Cantigi

Gunung Arjuno 3.339 MDPL

Puncak Ogal-agil


Dari Pelawangan terlihat jelas tumpukan-tumpukan batu yang berbentuk lancip, dan itu adalah puncak Gunung Arjuno (Puncak Ogal-agil). Dengan jalanan setapak yang belika-liku dan dengan petunjuk-petunjuk yang diikat dipepohonan memudahkan untuk sampai di puncak. Sebelum sampai puncak terdapat susunan susunan batu ini yang dinamakan Pasar Dieng/ Pasar Setan, menurut cerita di pasar ini pernah ada hal aneh yang dirasakan pendaki. Pada malam hari diluar tenda nampak begitu ramai seperti pasar dan dia membeli sebuah jaket, karena uangnya lebih dia dikasih kembalian. Setelah itu paginya diluar tenda sepi tidak ada apa-apa, jaketnya juga entah kemana dan uang kembalian tersebut ternyata dedaunan.



Di area Puncak Ogal-agil ini tidak lah luas dan datar, melainkan terdapat tumpukan batu-batu besar yang berserakan. Harus ekstra hati-hati untuk menuju puncak, licin dan sekelilingnya jurang.

Diwaktu Kami naik sangat jarang sekali berpapasan dengan rombongan lain, hanya waktu di pos IV bertemu dua orang yang turun dan setelah di Jaya Dwipa ada 6-7 orang juga yang turun.

Alas Lali Jiwo

Setalah dari puncak packing dan bersih-bersih area tenda. Jam 11.00 WIB turun via Lawang yang katanya jalurnya lebih cepat daripada via Tretes. Infonya turun cuma 6 jam dan kereta kita jadwalnya jam 21.00 berarti punya sisa waktu beberapa jam buat istirahat di basecamp. Untuk jalurnya dari Pelawangan turun ke arah jalur Tambaksari (Purwosari) namun di persimpangan pertama ambil arah kanan. Melewati Cemoro Sewu atau juga disebut alas Lali Jiwo, berhati-hatilah bila melewati hutan ini, bila kita mempunyai niat jahat bakal muter-muter di hutan ini (disesatkan).

Via Lawang (Malang)

Pos IV Gombes



Pos IV Gombes

Break Sejenak

Dari Pelawangan ke pos IV jaraknya lumayan jauh, sempet istirahat beberapa kali untuk sampai pos IV. Disisi kiri bila kita turun terlihat jurang sama halnya dengan waktu naik dari Tambaksari, kedua jalur ini dipisahkan oleh jurang.

Pos III Mahapena


Pos III Mahapena

Sampai di Pos III sekitar jam 16.00 WIB, sudah pesimis untuk sampai di basecamp jam 19.00 karena jarak antar pos yang sangat jauh. Oh ya pos III ini terdapat bebatuan-bebatuan besar dan tanah datar yang muat untuk 2-3 tenda. Untuk menuju pos II didekat Mahapena ada percabangan, yang kekiri ke aliran sungai (agak jauh) dan kekanan menuju pos II.

Pos II Lincing


Pos II Lincing

Sebelum pos II terdapat percabangan lagi, tidak ada tanda-tanda disini. Jalur kanan menuju pos II lewat Sabana dan jalur kiri menuju pos II via puncak Lincing. Bedanya lewat Sabana itu datar namun agak muter dan lewat puncak lincing itu seperti soundtracknya ninja hatori, hahahahaha.
Tidak tau arah yang mana Kami pun mengikuti jalur yang lebar, setelah ikutin ternyata lewat jalur naik turun puncak yang begitu terjal. Berat kaki untuk menopang bawaan untuk turun, lalu mencoba untuk prosotan aja biar tidak jatuh karena jalur tanah basah. Dalam benak hati saya kalo ada helikopter lewat saya mau bayar buat anter sampai stasiun, atau sampai basecamp juga tak apa. Tak sanggup lagi ini buat berjalan. Terbayang-bayang sop iga bakar dan es duren di bawah yang membuat saya menambah sedikit tenaga.

Puncak Lincing

Dan kami bertiga break sejenak di puncak Lincing, jam menunjukan pukul 17.45 WIB sudah tambah pesimis lagi buat on time sampai basecamp. Ditambah lagi ada yang lagi ngedrop akhirnya buka tenda buat bermalam. Ya sudah ikhlasin aja tiket keretanya yang penting kesehatan dulu. Hanya di area puncak Lincing untuk bisa membuka tenda dengan resiko besar, semoga malam ini tidak ada badai lagi. Sambil melihat-lihat sekitar nampak bulan bersinar terang serta cahaya lampu-lampu juga nampak jelas yang memberikan ketenangan untuk istirahat.

Percabangan Pos Lincing

Pagi harinya logistik hanya tinggal 1 kaleng sarden besar, 1 kg beras dan 1 botol besar air mineral, hanya bisa tersenyum melihatnya. Bila Kami memasak nasi maka air untuk turun sangat minim sekali, dan akhirnya hanya memasak sarden buat sarapan lalu packing dan turun.
Sekitar 1 jam lebih sampai di pos II dan tertulis sumber air berjarak 300 meter dari pos, kemudian bang Kris mengambil 2 botol 600ml untuk diisi air.

Pos I Perkebunan Teh

Dari pos II melewati hutan kecil lalu perkebunan warga baru kebun teh. Saat weekend atau waktu-waktu tertentu di kebun teh ini digunakan para crosser untuk sekedar beraktivitas atau latihan untuk perlombaan. Di jalur ini juga jelas tanda-tandanya untuk naik ke puncak, bila akan turun tinggal ikutin sebaliknya, patokannya kita lihat tower saja nanti bakal sampai basecamp.
Sesampai di pos jaga kebun teh bertemu dengan sekeluarga kecil (bapak, ibu, anak) asal Blitar sedang jalan-jalan di kebun teh lalu kami ngobrol-ngobrol dan ternyata mereka juga hobi naik gunung, tanpa basa-basi Kami dikasih air minum dan kue-kue kemudian diberi tumpangan ke Basecamp, Alhamdulillah.

Sesampai di basecamp Kami ditemani 3 pengurus basecamp dan disuguhi teh manis serta pisang dan salak, sesuatu banget ini, hehehehe. Sambil browsing tiket kereta dan bus untuk pulang ke Jakarta Kami ngobrol tentang Gunung Arjuno dengan pengurus-pengurus basecamp.
Ga lama kemudia dapatlah bus dari Surabaya jam 20.00 dan perkiraan dengan harga sekitar Rp.200.000, tidak masuk diakal sih serta nama POnya juga asing menurut saya. Dan Kami booking dulu via aplikasi dengan tidak membayarnya dulu, dari basecamp ke pasar Lawang naik ojek disambung bus Malang-Surabaya dengan waktu perjalanan 1,5 jam. Sampai di Surabaya mencari loket PO tersebut tidak ada, untung belum transfer.
Bila menunggu pagi di Surabaya untuk bus langsung ke Jakarta maka waktunya menjadi lebih panjang lagi, kemudian saya putuskan buat ngeteng aja dari Surabaya ke Solo dan lanjut Jakarta.


Rute Pendakian via Tambaksari

Peta Pendakian Gn. Arjuno via Tambaksari



Simaksi

Simaksi dan Tiket Gn. Arjuno


Tiket Surabaya - Solo

Eka Eksekutif

Bus Solo - Jakarta

Putera Mulya VIP

Tiket Bus Putera Mulya

Info Biaya :

Kereta Kertajaya Jkt Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi Rp. 150.000,-
Simaksi Rp. 14.200,- (perhari)
Sewa mobil Stasiun Pasar Ruri - basecamp PP Rp. 750.000,-
Bus Lawang - Surabaya Rp. 16.000,-
Bus Surabaya - Solo Rp. 88.000,-
Bus Solo - Jakarta Rp. 165.000,-


Estimasi Pendakian Gunung Arjuno via Tambaksari (Purwosari - Pasuruan) :

Pos Ijin - Pos 1 Goa Ontoboego (Pinus dan Perhutani) ±1 Jam
Pos 1 - Pos 2 Tampuono (Pinus dan Kopi) ±1 Jam
Pos 2 - Pos 3 Eyang Sakri (Hutan) ±10 Menit
Pos 3 - Pos 4 Eyang Semar (Hutan) ±3 Jam
Pos 4 - Pos 5 Mahkutoromo (Alang-alang) ±1.5 Jam
Pos 5 - Pos 6 Sepilar (Alang-alang) ±30 Menit
Pos 6 - Pos 7 Jawa Dwipa(Alang-alang) ±1.5 Jam
Pos 7 - Pelawangan (Alas Lali Jiwo) ±4.5 Jam
Pelawangan - Puncak (Batu-batu) ±45 Menit


Jangan lupa tonton video Kami juga ya..


https://youtu.be/pHFWF9OfyLg



Pantangan mendaki di Gunung Arjuno :

1. Jumlah pendaki tidak boleh ganjil
2. Tidak boleh memakai pakaian dominan bewarna merah   



Yang perlu diperhatikan untuk mendaki :

1. Persiapkan itinerary dengan matang
2. Pelajari jalur yang akan dilalui dari orang yang pernah kesana/ internet
3. Perhitungkan logistik selama pendakian
4. Cek peralatan pendakian sebelum packing
5. Bawa uang tunai untuk keperluan yang tak terduga
6. Jaga kondisi tubuh
7. Saat pendakian atur jarak dengan team
8. Bawa turun sampahmu

Jumat, 08 September 2017

Mudahnya Perpanjang SIM Melalui Pelayanan SIM Keliling

00.00
Lihat SIM kamu kapan masa berlakunya akan habis? jangan-jangan tinggal beberapa hari lagi tuh. Saatnya meluangkan waktu buat memperpanjang SIM yang masa berlakunya sampai 5 tahun.

Bisa langsung datang ke Polres, Gerai Samsat, dan Pelayanan SIM Keliling. Canggihnya jaman sekarang mau perpanjang SIM gak perlu pulang kampung bagi yang sedang merantau, beda domisili tidak masalah mau perpanjang di Jakarta dengan KTP di Solo mah aman, tentunya Kamu harus punya E-KTP kartu paling canggih saat ini, hehehe..

Nah jika jauh ke Polres atau Gerai Samsat bisa mendatangi Pelayanan SIM Keliling yang tersebar dimana-mana. Cek jadwal Pelayanan SIM Keliling berbagai daerah untuk mengetahui dimana lokasinya pelayananannya.




Pelayanan SIM Keliling



Saya baru saja mencoba perpanjang SIM di Pelayanan SIM Keliling yang berada di parkiran Mal Metropolis Tangerang (Banten) dan KTP berdomisili di Bogor (Jawa Barat), sebenernya gak jauh sih mau pulang Bogor buat mengurusnya, namun untuk ke Bogor belum ada waktu karena kerja di daerah Tangerang dan kebetulan dapet tempat tinggal sementara juga di Tangerang. Tau info bisa memperpanjang SIM tidak harus di domisili KTP maka Saya coba kesini. Jam 8.30 sampai di lokasi ngurus pendaftaran, isi form, bayar, foto. Sambil menunggu sebentar jam 8.50 jadi deh SIM A dan C barengan, mudah dan cepat kan. Tidak seperti waktu dulu ngurus perpanjangan SIM di Polres membutuhkan waktu agak lama, mungkin karena antriannya lebih banyak daripada disini membuat waktu lama.



SIM A & SIM C



Hasil cetakan di kartu tentunya akan berbeda dari sebelumnya, karena yang mengeluarkan/ menerbitkan akan sesuai dari mana asal pelayanan tersebut. Eh ya kalau disini jangan ngarep fasilitas lebih ya, cukup seadanya saja namun pelayanannya cepat.





Alur Perpanjangan SIM




Selamat mencoba di Pelayanan SIM keliling dan pastikan berangkat lebih pagi biar tidak kehabisan formulirnya.





Selasa, 29 Agustus 2017

Basoeki Abdullah Si Putera Negara Terjajah Pengharum Bangsa

09.00
Museum Basoeki Abdullah



Di akhir pekan ini, saya melangkahkan kaki menuju kediaman seorang maestro seni lukis Indonesia yang dikenal dengan aliran realis dan naturalisnya. Yap, Basoeki Abdullah! Museum Basoeki Abdullah merupakan rumah pribadi yang diserahkan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan kemudian difungsikan sebagai museum pada tanggal 25 September 2001.

Museum yang terletak di Jalan Keuangan Raya No. 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan ini berada di kawasan perumahan asri sehingga membuat pengunjung nyaman dan betah berlama-lama di dalamnya. Kebetulan saat saya berkunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Kenapa oh kenapa? Karena selama Agustus 2017 dibebaskan tiket masuk. Lagipula tiket masuknya juga tidak mahal ko, cukup merogoh kocek sebesar Rp 1.000 (Anak), Rp 2.500 (Dewasa), dan Rp 25.000 (Turis Asing).

Memasuki Museum Basoeki Abdullah, kita akan semakin mengenal sosok pelukis yang kerap bergaya nyentrik ini. Seperti memasuki sebuah kediaman, kita akan disambut oleh kondisi ruang tamu dan ruang tidur yang di tata sama seperti saat Beliau masih hidup. Tidak hanya itu, koleksi wayang, patung bahkan topeng berjajar apik di museum ini. Tampak sekali bahwa salah satu kegemaran Basoeki adalah mengumpulkan dan menyimpan benda-benda seni yang diperoleh dari perjalanan ke berbagai tempat.









Lukisan yang paling menarik perhatian saya disamping banyak lukisan yang lainnya, adalah yang berjudul, “Perubahan Kehidupan Dunia”. Bukan bermaksud untuk mengkurasi karya beliau, tapi jiwa dari lukisan ini terlihat sangat hidup. Tampak sekali maksud pelukis untuk menyampaikan bahwa kekuataan dominan mampu dikalahkan oleh kekuatan minoritas.






Hal yang patut dibanggakan seluruh warga Indonesia dan menjadi salah satu prestasi terbesar Basoeki Abdullah adalah pada 6 September 1948, saat dilangsungkannya penobatan Ratu Yuliana di Amsterdam dimana diadakan sayembara melukis, Basoeki berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa dan berhasil keluar sebagai pemenang. Basoeki mampu mendobrak pemikiran bahwa bangsa yang terjajah dianggap tidak mampu mengungguli bangsa-bangsa yang sudah lebih dulu maju.

Museum Basoeki Abdullah pun terbilang rajin dalam melangsungkan event. Diantaranya adalah diskusi dan pameran seni rupa yang berjudul “Rayuan 100 tahun Basoeki Abdullah”, workshop WPAP, maupun pameran lukisan yang beberapa waktu lalu diselenggarakan oleh Alumni Universitas Sebelas Maret. Ruangan museum ini mumpuni untuk diadakan event karena telah dilakukan pelebaran di area museum pada akhir tahun 2016.









            Perpaduan yang menarik antara gedung lama dengan bangunan bergaya klasik dan gedung baru yang modern, serta ditambah lukisan mural di muka dan bagian dalam museum menambah daya tarik dan menjadi poin plus untuk menjaring minat generasi muda berkunjung. Museum Basoeki Abdullah terus senantiasa berupaya dan berinovasi agar dapat menjadi pusat kegiatan seni dan budaya dari masyarakat, oleh karena itu ayo ke museum!














Rabu, 07 Juni 2017

Mengurus di KUA yang Berbeda Daerah dalam Waktu Satu Hari

01.42



Awalnya saya dan calon istri untuk mengurus ke KUA dijadwalkan sehabis lebaran, namun saat itu melihat waktu yang sedikit longgar akhirnya kami memutuskan untuk mengurusnya diawal saja.

Langkah pertama Saya ditemani calon istri meminta surat keterangan untuk menikah di RT dan RW, karena saya jarang tinggal di alamat sesuai KTP jadi perlu tanya-tanya dulu ke security siapa nama RT dan RWnya, dimana rumahnya, maklum nomaden, hehehe.... Setelah semua informasi di dapat Kami langsung menuju ke rumah pak RT serta pak RW. Dan selesailah surat keterangan untuk menikah.

Sebelum menuju kelurahan ternyata dibutuhkan juga surat pernyataan jejaka, dan beberapa hari kemudian balik lagi kerumah pak RT dan pak RW untuk mengurus surat pernyataan.

17 Mei 2017 pagi-pagi Saya dan calon istri sudah standby di kantor kelurahan Nanggewer Mekar - Cibinong, belum ada petugas yang datang (mungkin terlalu semangat, heheehe…). Setelah petugasnya baru datang Kami dimintakan berkas-berkasnya baru di bikinkan formulir N1, N2, N3, dan N4. Disini agak memakan waktu kurang lebih 1 jam karena menunggu pak lurah yang katanya ada urusan di luar dulu. Ditunggu-tunggu gak dateng akhirnya pakai atas nama saja biar bisa ngurus yang selanjutnya. Saran jangan lupa di copy dahulu berkas-berkas dari kelurahan beberapa bendel buat arsip pribadi.

Persyaratan Mengurus di Kelurahan Nanggewer Mekar

  
Selesai dari kelurahan lanjut ke KUA Cibinong, jarak antara kantor kelurahan dan KUA juga tidak begitu jauh. Kamipun di sambut baik oleh petugas-petugasnya (agak kocak juga petugasnya :D). Oh iya karena Kami nanti akan melangsungkan proses pernikahan di Cilandak maka di KUA Cibinong hanya meminta surat numpang nikah saja, kurang lebih 5 menit sudah selesai.

Urusan di Cibinong selesai kemudian meluncur ke kantor kelurahan Cilandak tempat calon istri untuk meminta formulir N1, N2, dan N4. Dan sebelumnya juga sudah mengurus surat keterangan untuk menikah serta surat pernyataan perawan dari RT-RW setempat. Berbeda suasana di kantor kelurahan Cibinong, disinipun ramai sekali antriannya. Pada saat itu Kami jam 11.15 masukin berkas-berkas dan diminta besok untuk ambil kembali. Namun karena ingin sehari selesai segala urusan kemudian calon istri meminta petugas untuk sore jadi, dan jam 14.30 di suruh ambil.

Mengingat kantor KUA Cilandak tutup jam 16.00 WIB kami langsung meluncur dari kelurahan Cilandak ke KUA Cilandak. Menyerahkan berkas-berkas dari calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan untuk di proses oleh bagian pendaftaran, kemudian langsung diketemukan dengan penghulu yang nanti akan hadir saat akad nikah. Penghulu memberikan formulir untuk Kami isi dan menyerahkan kembali beserta bukti bayar saat penataran. Kami membayar sejumlah Rp. 600.000,- karena akad nikah pada saat weekend (di luar jam kerja KUA) dan pembayaran melalui transfer ke rekening KUA Cilandak, nantinya nomor billing akan di informasikan melalui sms oleh pihak KUA.

Beberapa Pertanyaan dari KUA di Formulir


Administrasi di KUA Cilandak

Dan selesai sudah Kami mengurus berkas-berkas dari kantor kelurahan sampai ke KUA yang berbeda propinsi dalam satu hari.

Berikut persyaratan-persyaratan diperlukan di kelurahan dan KUA :

  • Persyaratan di kelurahan calon pengantin laki-laki

  1. -          FC KTP calon pengantin laki-laki
  2. -          FC KTP calon pengantin perempuan
  3. -          FC KTP kedua orang tua calon pengantin laki-laki
  4. -          Surat keterangan yang di tanda tangani RT-RW setempat
  5. -          Surat pernyataan jejaka yang di tanda tangani RT-RW setempat
  6. -          FC kartu keluarga


  • Persyaratan di KUA calon pengantin laki-laki

  1. FC KTP calon pengantin laki-laki
  2. FC KTP calon pengantin perempuan
  3. FC KTP kedua orang tua calon pengantin laki-laki
  4. Surat keterangan yang di tanda tangani RT-RW setempat
  5. Surat pernyataan jejaka yang di tanda tangani RT-RW setempat
  6. FC kartu keluarga
  7. Formulir N1, N2, N3, & N4 dari kelurahan


  • Persyaratan di kelurahan calon pengantin perempuan

  1. FC KTP calon pengantin perempuan
  2. FC KTP calon pengantin laki-laki
  3. FC KTP kedua orang tua calon pengantin perempuan
  4. Surat keterangan yang di tanda tangani RT-RW setempat
  5. Surat pernyataan jejaka yang di tanda tangani RT-RW setempat
  6. FC kartu keluarga


  • Persyaratan di KUA calon pengantin perempuan

  1. FC KTP calon pengantin laki-laki
  2. FC KTP calon pengantin perempuan
  3. FC KTP kedua orang tua masing-masing calon pengantin laki-laki & perempuan
  4. Surat keterangan yang di tanda tangani RT-RW setempat masing-masing calon pengantin laki-laki & perempuan
  5. Surat pernyataan jejaka/perawan yang di tanda tangani RT-RW setempat masing-masing calon pengantin laki-laki & perempuan
  6. FC kartu keluarga masing-masing calon pengantin laki-laki & perempuan
  7. Formulir N1, N2, N3, & N4 dari kelurahan masing-masing calon pengantin laki-laki & perempuan
  8. FC akte kelahiran masing-masing calon pengantin laki-laki & perempuan
  9. Pas photo uk. 2x3 & 3x4 3 lembar background biru masing-masing calon pengantin laki-laki & perempuan 




Semoga bisa membantu pasangan muda yang ingin mengurus ke kantor kelurahan maupun KUA. Terima kasih...

Selasa, 06 Juni 2017

FINDING THE PERFECT WEDDING VENUE!!

03.09


Sekarang tepat hari ke-11 puasa Ramadhan tahun 2017. Karena lagi pusing ngelihat kerjaan gak selesai-selesai, terus mau hapus-hapusin foto gedung karena memory hp udah kepenuhan dan takut datanya udah gak akurat karena terlalu lama, makanya dibuat lah blog tentang pencarian gedung pernikahan.

Kata siapa siapin pernikahan itu stress? Nyiapin pernikahan itu, STRESS BANGET.. tapi saya dan calon suami ingin segala prosesnya dibuat hepi-hepi terus sih.

Untuk gedung nikah kita emang carinya di kawasan Jakarta Selatan, yang dekat dengan lokasi rumah saya (hehe..)

Jadi ini lah beberapa gedung yang pernah saya datengin, yaa minimal di telpon:

1. Balai Makarti Muktita (Kalibata)
Gedung sejuta umat, incaran setiap calon pengantin. Gedungnya berupa joglo, ceiling nya tinggi, parkiran luas dan aksesnya mudah. Tapi kalau mau pakai gedung ini harus booking sampai setahun. Untuk harga tahun 2017 sebesar Rp 7.000.000
Alamat : Jl. TMP Kalibata No 17, RT 6 RW 7, Rajawati, Pancoran, Jakarta Selatan, 12750
No telp. : 7993376


Balai Makarti Muktita - Google.com

2. Puslitbang PLN (Duren Tiga)
Gedungnya dibagi 3 bagian, sayangnya bagian balkon bisa langsung melihat ke dapur tempat konsumsi ditaruh. Tidak jadi pilih tempat ini karena kelihatannya jorok dan kumuh kalau konsumsi sampai terlihat oleh tamu.
Alamat : Jl. Duren Tiga Raya No. 102, RT 8 RW 1, Duren Tiga, Pancoran, RT 4 RW 1, Duren Tiga, Jakarta Selatan, 12760
No telp. : 085817439626


Puslitbang PLN (Duren Tiga) - Google.com

3. Gedung PKK Melati Jaya (Kebagusan)
Belum pernah melihat gedungnya. Hanya via google saja, tapi karena kapasitasnya kurang hanya untuk 600 orang, tidak jadi dipakai deh. Oh iya, untuk fasilitas disediakan 100 kursi dan biaya sewa gedung Rp 6.072.000 dan biaya keamanan Rp 650.000
Alamat : Jl. Kebagusan Raya No. 42, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12550
No telp. : 78834562

Gedung PKK Melati Jaya - Google.com


4. Gedung Aldevco Octagon (Buncit)
Belum pernah langsung melihat gedungnya, karena saat tanya via telepon langsung out of budget (hehe..) Gedung ini banyak digunakan untuk wedding dan reviewnya bagus-bagus. Biaya sewa untuk tahun 2017 Rp 8.000.000
Alamat : Jl. Warung Jati Barat, No 57, RT 12 RW 5, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, 12740
No telp. : 7974774


Gedung Aldevco Octagon - Google.com


5. Puslitbang PLN (Ragunan)
Gedungnya bagus, jarang dipakai, dekat rumah, harganya murah pula tapi sayaaaaaaaaaanggggg….. harus karyawan PLN atau orang tua bekerja/pensiunan PLN. Sedihhhh :”””( Biaya sewa gedung Rp 3.000.000 (pensiunan) Rp 4.000.000 (Karyawan)
Alamat : Jl. Laboratorium No. 2 RT 7 RW 1, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, 12760
No telp. : 7811292 / 081362956789 (Dedi)


6. Graha Jala Bhakti (Pangkalan Jati)
Ini sudah jadi gedung turun temurun di keluarga saya, dari kakak dan saudara-saudara langganan menggunakan gedung ini. Untuk aula ada di lantai 2 (yang jadi pertimbangan saya mengingat banyak tamu yang sudah tua) untuk akad bisa dilangsungkan di bawah maupun di depan pelaminan. Gedungnya bagus, harga terjangkau namun karena pakai tangga jadi Kita (saya dan calon suami) coret di list. Biaya sewa gedung Rp 4.500.000, untuk akad di bawah Rp 1.000.000 kalau di depan pelaminan Rp 1.500.000

Gedung Graha Jala Bhakti

Oh iya Pak Yusuf ini punya catering yang lumayan terjangkau dibanding catering lainnya yaitu, Artomoro catering. Kalau mau sekalian bisa langsung hub orangnya.
Alamat : Komplek TNI AL Pangkalan Jati, Jalan Jati Raya Barat No. 58, Cinere, Jakarta Selatan, 16514
No telp. : 081912348585 (Pak Yusuf)


7. Graha Garda Dirgantara
Gedungnya bagus, ceiling tinggi, bahkan kalau dekorasi tidak terlalu rame masih terlihat bagus. Gedungnya luas, bisa untuk kapasitas sekitar 500 undangan. Tapi untuk ruang rias ko agak kecil ya, saya cuma ngintip-ngintip dari luar sih. Hehe…
Kita tidak jadi pakai karena jauh dari rumah saya yang di kawasan Cilandak apa lagi daerah macet hehe. Untuk di daerah Jakarta Timur gedung ini recommended. Biaya sewa Rp 5.500.000 dan akad Rp 300.000
Alamat : Jl. Raya Pondok Gede, Komplek Dirgantara 3, Halim Perdanakusuma, RT 10 RW 3, Jakarta Timur, 13610
No telp. :081382296723 (Indah)


Gedung Graha Garda Dirgantara


8. Masjid Jami Bintaro Raya
Hanya hubungi lewat telepon, kapasitas 600-800 orang, kursi 50. Harga sewa Rp 7.000.000 dan sound system Rp 1.500.000
Alamat : Jl. Bintaro Utama Sektor 1, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 15412
No telp. : 7373727


Masjid Jami Bintaro Raya - Google.com


9. Masjid At-Taqwa (Pasar Minggu)
Gedungnya bagus, harga lumayan murah. Tapi kapasitas kecil, hanya untuk sekitar 200-300 undangan. Untuk yang undangannya tidak terlalu banyak, gedung ini cocok dipilih. Harga untuk resepsi dan akad sebesar Rp 3.200.000
Alamat : Jl. Raya Pasar Minggu Km. 19, 7, Pejaten Barat, Pasar Minggu, RT 2 RW 5, Jakarta Selatan, 12520
No telp. : 79872806, 7987279 ext 779


Masjid At-Taqwa (Pasar Minggu) - Google.com



10. Masjid Nurul Badar (Kalibata)
Untuk aula ada di basement, meskipun kapasitas ruangan luas bisa sampai 600 undangan tapi terlihat gelap dan dindingnya coret-coretan. Setelah ditanya ternyata kalau sore lokasi itu diperuntukan menjadi TPA (sehingga banyak anak kecil yg coret-coret). Sewa gedung untuk akad di masjid atas dan resepsi di aula basement sebesar Rp 6.000.000 (waktu itu saya dapat promo menjadi Rp 4.500.000 bahkan cenderung di paksa karena di hub terus tapi tidak jadi dipakai hehe..)
Alamat : Jl. Pasar Minggu, RT 6 RW 1, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12510
No telp. : 085717165067 (Pak Dian)


Aula Masjid Nurul Badar


10. Departemen Perindustrian (Gatot Subroto)
Belum pernah datang, hanya hubungi via telepon. Tidak jadi karena kapasitas hanya 600 orang. Sewa gedung sebesar Rp 6.000.000 dan akad Rp 300.000
Alamat : Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 52-53, Kuningan Timur, Setia Budi RT 1 RW 4,Jakarta Selatan, 12950
No telp. : 5255509 ext 2231, 5103 atau 083841105304 (Pak Sarif)


Gedung Departemen Perindustrian - Google.com


11. Aula SMK 57 (Ampera)
Lokasi dekat, kapasitas cukup untuk 400 undangan, mau ada tambahan AC di pertengahan tahun 2017, kamar rias cukup besar dan disediakan kursi sebesar 100 buah. Biaya sewa Rp 5.000.000, akad nikah Rp 500.000.
Alamat : Jl. Taman Margasatwa No. 38B, RT 12 RW 5, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12540
No telp. : 08159456106 (Ibu Mukti) dan 081388009429 (Ibu Ida)


Aula SMK 57

Ruang Rias Aula SMK 57


12. Masjid Jaami' Daarul Adzkaar (Karang Tengah)
Saya sendiri sebenarnya suka dengan pernikahan yang dilangsungkan di masjid, karena akad akan terasa lebih syahdu dan seperti langsung berjanji di hadapan Sang Maha Cinta, Allah SWT (cie..ileh). karena lokasi yang tidak terlalu jauh dari rumah sehingga memudahkan tamu yang mau datang, kapasitas aula yang besar, pendingin ruangan banyak sehingga tamu tidak kepanasan saat siang hari, parkir luas karena bergabung dengan parkir SD Al-Adzkar yg tepat disebelahnya dan ruang rias yang besar. Akhirnya pilihan jatuh pada Masjid iniiii……
Kebetulan ada keluarga yang termasuk manajemen masjid ini, jadi mendapat harga khusus. Biaya akad dan resepsi sebesar Rp 9.500.000
Alamat : Jl. Karang Tengah Raya no. 30A, RT 6 RW 4, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, 12440
No telp. : Saya lupa nomer telp nya karena datang langsung ke lokasi/kantor pengelola….




Aula Masjid Jaami' Daarul Adzkaar

Ruang Rias Aula Masjid Jaami' Daarul Adzkaar

Ruang Catering Masjid Jaami' Daarul Adzkaar 



Tulisan ini mengacu pada preferensi diri saya sendiri loh ya. Mudah-mudahan dan doakan untuk lancar segala prosesnya sampai hari-H ya gaiss…


Mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu capeng yang lagi pusing-pusing mencari perfect venue di luar sana. Untuk cara mengurus di KUA, proses memilih catering, souvenir, undangan dan segala macem perintilan lainnya dilanjut di tulisan berikutnya ya. Makasiiiii…


Di tulis oleh Dwi Isti Anggraini

Follow me

Jangan hanya angan di angan saja