Senin, 29 Mei 2017

Ulasan Buku : K E N A N G A







Penulis                        : Oka Rusmini
Penerbit                     : PT Grasindo
Editor                         : A. Ariobimo Nusantara
Tahun Terbit              : 2003
Jumlah Halaman       : 293 halaman



Kenanga, adalah seorang bajang (anak sulung) dari dua bersaudara. Semenjak kecil orang tua nya selalu memperlakukan antara dia dan adiknya secara berbeda. Adiknya selalu dilimpahi perhatian dan kasih sayang, sedangkan dia harus berusaha untuk mendapat apa yang diinginkan. Meskipun menjadi putri seorang brahmana yang tinggal di griya, Kenanga tumbuh sebagai perempuan Bali yang penuh impian dan ambisi. Ia cerdas, ulet namun juga keras hati. Bagi nya hidup adalah karier.

Kencana, gadis cantik rupawan ini selalu menjadi sosok yang dicintai karena parasnya. Selalu dibantu dalam mengerjakan apa pun, sosok yang bergantung dan tidak mandiri. Terbentuknya perilaku ini didasari oleh masa lalu nya yang cukup menjadi kelam. Namun dengan keelokan parasnya, tidak menjadikan sosok terkasih tempat ia mengabadikan seluruh hidup, berpaling dan mencintai nya.

Bhuana, dokter muda, seorang brahmana idaman setiap Ratu dari Griya yang ingin menjadikannya jodoh dari putri-putrinya hanya untuk mempertahankan silsilah kebangsawanan. Namun hanya ada seorang wanita lah yang mampu mengisi hati dan pikirannya.

Intan, seorang wong jero yang tidak diketahui asal usulnya, diangkat oleh kebaikan hati seorang wanita brahmana dan diasuh semenjak kecil sampai beranjak dewasa. Dari wanita ini juga lah ia belajar bagaimana menjadi seorang wanita muda yang cerdas dan mandiri. Namun, meski sudah berpendidikan tinggi, seorang yang terlahir menempati kasta terendah dalam hirarki sosial tetap harus menerima segala perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitar.

Mahendra, pemuda yang setelah mengenyam pendidikan di Bandung harus kembali ke kampung halaman dengan mengemban beban mendiang ayahnya yang bertugas menjadi Sangging (orang yang bertugas memotong gigi pada upacara adat metatah). Meskipun lama terpisah dari segala kebiasaan adat yang rumit, mau tidak mau ia mempelajari demi menjaga nama baik keluarga. Ia tertarik dengan sosok wanita yang tidak setara dengan kasta nya.

Novel ini mengisahkan kondisi adat Bali, tentang sebuah cinta yang betul-betul terlarang adat. Apalagi tokohnya dari kasta tertinggi di masyarakat Bali, kasta Brahmana.

Novel Kenanga merupakan menu pertama Oka Rusmini dalam karya tulisanpanjang. Pernah dimuat di Koran Tempo dan masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award pada tahun 2004.

Tema yang diangkat pada Novel Kenanga adalah penderitaan, perjuangan dan kecerdasan. Disini juga terlihat jelas bahwa cerminan tokoh utama adalah jati diri penulis sendiri, sebagaimana tokoh yang digambarkan adalah sosok yang independen, mau terus belajar, cerdas bahkan cenderung feminis.

Konflik yang diangkat dalam novel ini adalah konflik antar kasta, konflik pernikahan beda kasta dan pemberontakan terhadap sistem kasta yang berlaku. Kisah cinta yang diangkat dalam novel ini, menurut saya terlampau rumit, amat tersekat dengan adat kesopanan strata yang berlaku.

Disini pun terlihat jelas ketidaksesuaian pemikiran penulis tentang sistem yang berlaku mengenai sabar, ikhlas dan berserah diri.

Satu hal yang menarik untuk dikutip dalam novel ini adalah

“Sekali pun bapakku cuma Kopral, aku akan tunjukkan bahwa manusia tidak bisa dilihat dari pangkat. Juga bukan dari pakaian mentereng dan mobil yang mengantarnya pulang pergi. Bukan! Manusia harus dinilai dari sini, kepala kita dan harga diri kita!” (hal.182)



Diulas oleh Dwi Isti Anggraini


1 komentar:

  1. Minimal deposit 50rb
    Bonus member baru 30%
    Bonus harian 5%
    Aman & Terpercaya
    hanya di bit.do/bolay0

    Whatsapp kami
    bit.do/WA_BOLAYO

    +6282321807397

    BalasHapus

Follow me

Jangan hanya angan di angan saja