Rabu, 26 Juni 2019

Pajak Motor Lima Tahunan di Samsat Jakarta Selatan

23.54
Samsat Jakarta Selatan

Cek STNK kamu dan plat kendaraan kamu sudah mendekati pajak tahunan atau Lima tahunan?. Untuk pajak tahunan dan Lima tahunan perbedaannya hanya cek fisik dan cetak baru saja, lainnya sama saja, antri loket pendaftaran, bayar dan STNK jadi. Kemarin-kemarinpun sudah dipermudah untuk pajak tahunan, bisa mendatangi Samsat keliling atau gerai-gerai Samsat yang ada di mal atau lainnya. Dari luar kota ataupun luar propinsipun bisa kalau untuk pajak tahunan.

Nah untuk pajak kendaraan bermotor Lima tahunan aku ingin berbagi pengalaman khususnya di Samsat Jakarta Selatan yang letaknya satu kawasan di Polda Jakarta Selatan. Ehh ya saat masuk area ini jangan lupa helm di lepas ya, jangan takut di tilang karena itu sudah peraturannya helm di suruh lepas, hahaha...
Setelah ambil tiket parkir langsung menuju cek fisik kendaraan yang lokasinya di belakang gedung, motornya bawa juga biar langsung gesek no rangka dan no mesin. Disini yang saya masih bertanya-tanya sebenarnya petugas lapangan gesek nomor itu di gaji juga atau enggak?. Aku beberapa kali pajak 5 tahunan di daerah ada yang ngebantuin gesek dan tidak meminta imbalan, namun banyak juga yang memberi seikhlasnya. Dan kemarin selesai digesek no rangka+mesin aku sudah berniat memberi buat sekedar beli pensil atau rokoklah, akan tetapi sebelum kasih malah dia duluan bilang "Sudah selesai tinggal serahin ke loket dan ini Rp. xx.xxx,- langsung kasih saya…..". Ya gimana ya kalau udah di patok gitu jadi ga ikhlas mau kasih. Pas di dalem curhat sama sebelah kanan-kiri, ternyata mereka juga di patok sekian, hmmmmm.

Okeee kita kembali ke judul...

Langkah-langkah Pajak Motor Lima Tahunan :

1. Cek Fisik Kendaraan
Jangan parkir motormu dulu sebelum cek fisik, bawa motor dibelakang gedung Samsat agar di gesek nomor rangka & nomor mesin. Blangko dan sticker sudah dibawakan petugas cek fisik.

2. Masukan Blangko Cek Fisik ke Loket
Setelah blangko sudah di tempel hasil cek fisik langsung ke loket 2 yang berada di depannya tempat cek fisik, nah ini boleh di tinggal dulu parkir motor di tempat yang sudah disediakan, baru kembali lagi di depan loket tadi menunggu di panggil di loket 5 (masih satu area di sebelah loket 2), tanyakan juga atas nama kamu udah di panggil belum tadi? takutnya ketika kamu parkir tetapi sudah dipanggil duluan.

3. Isi Formulir Penpanjangan
Masuk ke Gedung Pelayanan Satu Atap jangan lupa siapkan SIM atau ID lainnya untuk di tukar kartu visitor, baru naik ke lantai 4, ambil Formulir di loket deket pintu isi sesuai petunjuk (hanya bagian atas, no hp dan ttd aja yang diisi, bagian tengah kosongin).

4. Serahkan di Loket Perpanjangan Lima Tahunan
Lengakapi berkasnya,
-Formulir perpanjangan (di point 3 tadi)
-Blangko cek fisik
-STNK asli dan fotocopy
-BPKP asli dan fotocopy
-KTP asli dan fotocopy

5. Bayar di Kasir
Setelah selesai menyerahkan tunggu beberapa menit (tergantung antrian) untuk di panggil untuk dikasih lembar copy 3 lembar rincian biaya.
Pembayaran bisa debit atau cash langsung

6. Ambil STNK Asli
Selesai pembayaran tunggu lagi untuk di panggil penyerahan STNK asli

7. Cetak Plat Nomor Baru
Administrasi selesai kemudian turun ke lantai 1, tangga ada disebelah kanan (yang kiri tadi buat naik). Eeiitsss jangan lupa ambil ID kamu tadi sebelum keluar, tempatnya sebelum pintu keluar, beda pas masuk tadi.
Untuk menuju tempat cetak plat nomor kendaraan dari keluar pintu turun tangga langsung ke kiri diujung Lorong, serahin lembar copy warna putih rinciaan biaya STNK tadi ke petugas cetak plat, tunggu beberapa menit dan sudah langsung jadi, ini FREE.


Mudah dan cepet bukan, di lantai 4 ini langkah-langkahnya sangat teratur, urut dari loket paling ujung kiri ke ujung kanan, ga lompat sana-sini..
Sekali-kali jalan sendirilah biar punya pengalaman pajak kendaraan, kalau titip-titip terus kapan bisanya? hehehe

Minggu, 02 Juni 2019

Anakku Kuning?!

23.55

Assalamualaikum mama mama, ku mau berbagi cerita tentang baby Dita lagi niiiih mumpung masih inget dan mungkin banyak mama mama di luar sana yang mengalami juga (Baby Dita ceritanya banyak yaaa hehe).





Setelah di rawat di inkubator selama 3 hari akhirnya baby Dita bisa pulang ke rumah yeyyyy!! (baby Dita lahir kurang bulan 35 week dan BBLR 2.250 gr atau untuk lebih lengkapnya bisa dicek di postingan sebelumnya :D).


Seminggu setelah dirawat baby Dita diharuskan kontrol ke dsa (dokter spesialis anak). Setelah ditimbang beratnya, aku dan ibu saya shock banget karena berat baby Dita yang semula 2250 gr jadi 2000 gr.


Aku, suami dan ibu semenjak pulang di rumah sudah menyadari kalau baby Dita bobo terus, susah dibangunin untuk menyusu dan mata nya terlihat menguning. Tapiiiiii... Yang nama nya anak dan cucu sendiri pasti merasa baby nya paling baik dan imut sedunia tanpa menyadari kalau baby Dita tampak mengurus sejak dibawa pulang :'' '' '' '(


Saat konsultasi dengan DSA (Dokter Spesialis Anak), maka DSA pun langsung menyarankan untuk cek bilirubin dan setelah hasilnya keluar diminta untuk langsung konsultasi ke DSA lagi di hari yang sama.


Begitu mendapat pengantar lab untuk cek bilirubin, potek potek rasanya hati kuuuuu :' (


Akhirnya aku dan ibu langsung ke laboratorium dan baby Dita diambil darahnya. Info dari petugas lab bahwa hasilnya bisa diambil 2 jam lagi.


Karena menunggu 2 jam di rumah sakit menurut aku terlalu lama dan kasian babynya kalau lama-lama di RS, akhirnya kami pulang dulu saja (kebetulan jarak antara rumah dan RS cukup dekat).


Setelah 2 jam, aku sendiri yang mengambil hasil lab sementara ibu dan baby menunggu di rumah. Jeng.. Jeng.. Jengggg.... Betul saja, bilirubin baby Dita tinggi sekali, yaitu 18 normalnya di bawah 12.


Mengetahui hasil labnya, DSA pun langsung memberi pengantar untuk rawat inap. Karena baby Dita harus disinar. Awalnya saya nego ke DSA untuk merawat di rumah saja, aku berjanji untuk lebih rajin memberi asi meskipun sedang tidur dan jemur di pagi hari. Tapi DSA dengan tegas menolak, bahkan bilang "IBU MAU NANTI ANAKNYA KEJANG!!".


Baru 1 minggu, akhirnya baby Dita harus dirawat di perina lagi....


Karena tidak bisa menyusui baby Dita secara langsung karena harus dirawat, aku bertekad dalam hati untuk harus rajin pumping. Pokoknya baby Dita harus minum asi, pokoknya stok ASIP aku di RS harus banyak, jangan sampai baby Dita minum susu formula. (kebetulan saat itu asi saya sudah keluar banyak).


Setelah dirawat 4 hari, baby Dita dicek lab lagi bilirubinnya. Woowww ternyata bilirubin baby Dita sudah turun menjadi 7. Akhirnya hari itu juga baby Dita bisa dibawa pulang…


Sejak saat itu, kami di rumah bertekad agar baby Dita harus menyusu buaaaanyakkkk agar tidak kuning lagi dan mengejar kenaikan BBnya.


Pesan buat mama mama yang babynya kuning


- Gempur dengan asi/ sufor (bagi yg memilih sufor) maaaa. Semangatttt!

- PERAN SERTA SUAMII!!!! Kemarin saya down bangetttt, merasa jadi  mama yang payah yang masih fakir ilmu yang tidak amanah dalam menjaga anak. Tapiiiiii pak suami gak pernah nangis (mungkin pernah, tapi gak pernah ditampilin kali yaaa), gak pernah panik, selalu semangatin buat pumping untuk stok baby di RS tapi juga gak mengintimidasi meskipun hasil pumpingnya sedikit karena kebawa sedih. Bahkaaaaannnn saya yang gak pernah boleh makan mie instan, ditawarin makan mie instan karena udah tau kalo istrinya udah spaneng bangetttt hehehe :p

- Jangan sedih (emang gabakal bisa gak sedih sih) tapi percaya deh, baby kita jauh lebih butuh asi kita bukan sesih kita. Lagian di RS pasti sudah dapat penanganan yang baik kaaaaannn..


Pokoknya semangat ya maaa, badai pasti berlaluuuu...





Oleh Dwi Isti

Follow me

Jangan hanya angan di angan saja