Selasa, 29 Agustus 2017

Basoeki Abdullah Si Putera Negara Terjajah Pengharum Bangsa

09.00
Museum Basoeki Abdullah



Di akhir pekan ini, saya melangkahkan kaki menuju kediaman seorang maestro seni lukis Indonesia yang dikenal dengan aliran realis dan naturalisnya. Yap, Basoeki Abdullah! Museum Basoeki Abdullah merupakan rumah pribadi yang diserahkan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan kemudian difungsikan sebagai museum pada tanggal 25 September 2001.

Museum yang terletak di Jalan Keuangan Raya No. 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan ini berada di kawasan perumahan asri sehingga membuat pengunjung nyaman dan betah berlama-lama di dalamnya. Kebetulan saat saya berkunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Kenapa oh kenapa? Karena selama Agustus 2017 dibebaskan tiket masuk. Lagipula tiket masuknya juga tidak mahal ko, cukup merogoh kocek sebesar Rp 1.000 (Anak), Rp 2.500 (Dewasa), dan Rp 25.000 (Turis Asing).

Memasuki Museum Basoeki Abdullah, kita akan semakin mengenal sosok pelukis yang kerap bergaya nyentrik ini. Seperti memasuki sebuah kediaman, kita akan disambut oleh kondisi ruang tamu dan ruang tidur yang di tata sama seperti saat Beliau masih hidup. Tidak hanya itu, koleksi wayang, patung bahkan topeng berjajar apik di museum ini. Tampak sekali bahwa salah satu kegemaran Basoeki adalah mengumpulkan dan menyimpan benda-benda seni yang diperoleh dari perjalanan ke berbagai tempat.









Lukisan yang paling menarik perhatian saya disamping banyak lukisan yang lainnya, adalah yang berjudul, “Perubahan Kehidupan Dunia”. Bukan bermaksud untuk mengkurasi karya beliau, tapi jiwa dari lukisan ini terlihat sangat hidup. Tampak sekali maksud pelukis untuk menyampaikan bahwa kekuataan dominan mampu dikalahkan oleh kekuatan minoritas.






Hal yang patut dibanggakan seluruh warga Indonesia dan menjadi salah satu prestasi terbesar Basoeki Abdullah adalah pada 6 September 1948, saat dilangsungkannya penobatan Ratu Yuliana di Amsterdam dimana diadakan sayembara melukis, Basoeki berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa dan berhasil keluar sebagai pemenang. Basoeki mampu mendobrak pemikiran bahwa bangsa yang terjajah dianggap tidak mampu mengungguli bangsa-bangsa yang sudah lebih dulu maju.

Museum Basoeki Abdullah pun terbilang rajin dalam melangsungkan event. Diantaranya adalah diskusi dan pameran seni rupa yang berjudul “Rayuan 100 tahun Basoeki Abdullah”, workshop WPAP, maupun pameran lukisan yang beberapa waktu lalu diselenggarakan oleh Alumni Universitas Sebelas Maret. Ruangan museum ini mumpuni untuk diadakan event karena telah dilakukan pelebaran di area museum pada akhir tahun 2016.









            Perpaduan yang menarik antara gedung lama dengan bangunan bergaya klasik dan gedung baru yang modern, serta ditambah lukisan mural di muka dan bagian dalam museum menambah daya tarik dan menjadi poin plus untuk menjaring minat generasi muda berkunjung. Museum Basoeki Abdullah terus senantiasa berupaya dan berinovasi agar dapat menjadi pusat kegiatan seni dan budaya dari masyarakat, oleh karena itu ayo ke museum!














Follow me

Jangan hanya angan di angan saja