Rabu, 17 Mei 2017

Ulasan Buku : Life of Pi (Kisah Pi)






Penulis                         : Yann Martel
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa                 : Tanti Lesmana
Tahun Terbit                : 2004
Jumlah Halaman         : 448 halaman


Saat kebanyakan orang sudah nonton filmnya, bahkan filmnya sudah lama turun di bioskop, Saya bahkan baru baca novelnya hehe.. Kenapa malah baca novelnya bukan nya nonton filmnya yg lebih mudah dan lebih cepat (hanya 2 jam sudah bisa tau keseluruhan cerita)? Karena membaca bukunya itu SUDAH PASTI lebih asik, lebih menggambarkan hal-hal yang tidak bisa divisualkan dalam film dan pembaca memiliki prerogative untuk mengimajinasikan sendiri apa yang ditulis di buku. LEBIH SERU!

Langsung saja yuk kita simak ulasan saya mengenai novel ini…..

Piscine Molitor Patel (Pi) adalah seorang anak India dari Pemilik Kebun Binatang di Pondicherry. Dari ayahnya yang memiliki watak yang keras Pi belajar mengenai perilaku binatang dan pemikiran-pemikiran modern.

Namun, sepertinya ajaran ayahnya tidak seluruhnya dilakukan oleh Pi. Di tengah kemajemukan dan toleransinya bangsa India terhadap agama, Pi beriman kepada 3 agama sekaligus; Hindu, Kristen dan Islam. Tidak sekedar asal dalam memeluk agama, Pi merupakan sosok yang taat dalam beragama. Bahkan ia pernah meminta di baptis dan dibelikan sajadah di waktu yang sama, yang tentu saja membuat orang tua dan sekitarnya pusing menghadapi kelakuannya. Dipandang aneh dan diusik kerap kali dialami oleh Pi saat tengah melaksanakan ibadah. Saat ia menjalankan solat Jumat, menjalankan misa di gereja atau saat berlama-lama di darshan.

Di tengah peralihan dan krisis pemerintahan di India, berimbas juga di bisnis kebun binatang keluarga Patel. Oleh Karena itu, keluarga Patel memutuskan untuk berimgrasi ke Canada. Binatang di kebun binatang ada yang dijual dan sebagian dibawa naik kapal. Kapal yang ditumpangi adalah kapal barang tsimtsum.

Saat pelayaran dari Madras menuju Canada kapal tersebut tenggelam di Samudera Pasifik. Hanya ada 1 sekoci yang berhasil selamat yang berisi; seekor hyena, seekor zebra yang kaki nya patah, seekor orangutan betina dewasa, seekor harimau Benggala dengan bobot 225 kg dan seorang anak berusia 16 tahun bernama Pi Patel.

Berikutnya diceritakan mengenai kisah bertahan hidup dan proses rantai makanan dalam sekoci. Setelah zebra, orangutan dan hyena hilang dari rantai makanan, tinggal lah Pi dan seekor harimau Benggala. Mengetahui siapa yang kuat yang akan bertahan hidup, Pi berusaha untuk membuat dirinya menjadi makhluk super Alfa dan ditakuti oleh Richard Parker (harimau Benggala tersebut). Setelah melalui berbagai rangkaian pelatihan, akhirnya Richard Parker tunduk kepada perintah Pi.

Sudah hampir 7 bulan terombang ambing di Samudera Pasifik membuat Pi tak sanggup dan pasrah kalau nyawa nya akan dicabut di tengah laut. But God works in mysterious way, selalu ada kejadian-kejadian yang membuat Pi terus hidup sekaligus memahami pesan yang Tuhan coba sampaikan padanya. Pi terdampar di daratan Mexico.

Setelah mendapat perawatan khusus di RS Mexico, 2 peneliti dari Departemen Kemaritiman Jepan menanyai proses tenggelamnya kapal Tsimtsum dan cara Pi bertahan hidup.

Setelah Pi menuturkan kisahnya yang luar biasa sehingga 2 peneliti tersebut enggan mempercainya. Akhirnya Pi menuturkan kisah yang lebih masuk akal; tidak ada hewan buas dalam sekoci, melainkan 4 orang yang selamat namun pada akhirnya saling bunuh demi bertahan hidup. Hingga Pi seorang.

Pendapat saya setelah membaca novel ini adalah; Pertama novel ini memiliki kisah yang panjang. Namun dibungkus oleh alur yang singkat, penggunaan kalimat yang padat, kejutan ditiap-tiap halaman sehingga pembaca akan terus membaca cerita sampai selesai.

Kedua, berbicara tentang Tuhan adalah membicarakan topik yang tidak pernah ada habisnya dan seperti tidak akan ada kesimpulan final. Pemahaman tentang Tuhan setiap orang berbeda-beda karena sifatnya yang personal. Seperti Pi yang meyakini dan memeluk 3 agama sekaligus.

Ketiga, melihat dari 2 peneliti dari Jepang itu. Mungkin Kita pun sering terjebak dalam pemikiran rasional tanpa memberi ruang untuk menerima pemikiran lain yang bisa jadi itulah sebenarnya.

Seperti di akhir cerita, Pi menanyakan “Akhirnya kisah mana yang Anda pilih?”.
“Kisah dengan harimau dan lainnya, karena sangat luar biasa”
“Begitu pun dengan Tuhan”
Ya hidup ini memang terlalu luar biasa untuk disebut berjalan tanpa ada campur tangan Tuhan di dalamnya.


Diulas oleh Dwi Isti Anggraini

8 komentar:

  1. Bakal dikomentarin sama penulisnya gak ya😝

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cc dulu ke Yann Martel biar di komentarin, hehehe

      Hapus
  2. Bayar duwit rental buku ooyyy!!!

    Om Jaz juga kudu baca dongs

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mah juga baca* terus lho mbak :)

      Hapus
    2. kamu rajinnya baca whatsapp group kan?

      Hapus
    3. sama baca gambar-gambar juga, hehehe

      Hapus
  3. Minimal deposit 50rb
    Bonus member baru 30%
    Bonus harian 5%
    Aman & Terpercaya
    hanya di bit.do/bolay0

    Whatsapp kami
    bit.do/WA_BOLAYO

    +6282321807397

    BalasHapus
  4. Situs Judi Resmi S128 Indonesia Untuk Daftar Sabung Ayam - Agen Sabung Ayam - Bandar Sabung Ayam Online

    https://rajasabungs128.com/terbongkar-ini-dampak-menjemur-ayam-bangkok-aduan/

    Link Official Bolavita : http://159.89.197.59/
    Telegram : +62812-2222-995
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus

Follow me

Jangan hanya angan di angan saja