Senin, 18 Februari 2019

JDORAMA REVIEW : MY BOSS, MY HERO


Genre                  : Komedi, Romantis
Pengarang          : Mika Omori
Sutradara           : Toya Sato, Noriyoshi Sakuma, Jun Ishio
Jumlah Episode : 10
Durasi                 : 54 menit
Jadwal Tayang  : 8 Juli – 16 September 2006
Hari                     : Sabtu, pukul 21.00 WIB

Sejauh ini, ini drama Jepang favoritku bangettttttt…..
Sebenarnya sudah lama nonton drama ini, tapi baru sampai episode ke-5. Kemarin karena gabut di kantor jadi nonton sampe habis deeeeh 10 episode di youtube (heheh ;)))
Drama ini super lucu dan udah beberapa kali ku tonton ulang karena tetep ketawa-tawa meskipun udah tau jokes-nya. Drama ini dibuat tahun 2006 tapi ceritanya gak ketinggalan jaman, norak atau jadul sama sekali.

YUK KITA MULAI REVIEW-NYAAAAA…

Drama ini bercerita tentang anak pertama boss yakuza, Sakaki Makio (diperankan Nagase Tomoya) yang juga dikenal sebagai “Tornado Makio” karena kekuatannya dalam berkelahi.
Tampaknya kekuatan Makio berbanding terbalik dengan kecerdasan otaknya (?). Makio sering membuat masalah dalam bernegosiasi dengan mafia lain karena kebodohannya dalam berhitung bahkan tidak bias berpikir lebih dari 90 detik.
Hal itu lah yang dipermasalahkan oleh ayah Makio (bos generasi ke-2) yang akan memberikan tampuk kepemimpinan kepada penerusnya. Ayah Makio membuat kebijakan, bahwa Makio harus kembali bersekolah dan lulus SMA sebagai syarat menjadi penerusnya, kalau tidak adiknya Mikio yang akan menjadi bos generasi ke-3.

Disini lah kisah-kisah lucu dimulaaaai, Makio yang tidak lulus SD dan sudah berusia (27 tahun) terpaksa harus menyamar menjadi anak kelas 3 SMA berusia 17 tahun (beda 10 tahun booook…) dan mengikuti pelajaran.
Apakah Makio mampu lulus SMA dan menjadi bos generasi ke-3 atau bahkan mengacaukannya??


Kelebihan drama ini

1. Cerita yang menarik
Drama ini dibuat dengan cerita yang sangat apik. Pondasi cerita yang kuat dibungkus dengan komedi yang segar. Selain kisah Mikio di sekolah, kisah dan penggambaran sosok yakuza yang menyeramkan tapi tetap menarik dan lucu juga bagian yang ditunggu-tunggu oleh penonton.



Oh iya, ekspresi Makio saat menolak ditunjuk menjawab soal oleh guru bener-bener priceless banget (hahahah;’’’))

2. Beragam kegiatan sekolah yang digambarkan sangat baik
Drama ini menceritakan bagaimana menariknya kehidupan Makio di sekolah, mulai dari rebutan pudding legendaris St. Agnes yang hanya dijual 12 buah setiap harinya, lomba basket, tes keberanian, sulitnya menghadapi ujian akhir dan remedial juga festival musik.


Dalam menjalani kehidupan sekolah yang singkat, Makio akhirnya memahami tentang makna “masa muda, cinta dan persahabatan”.

3. Karakter Kazu yang menarik perhatian
Meskipun semua karakter bermain sangat total dalam drama ini. tapi favorit-ku adalah Kazu. Kazu adalah bawahan Makio di keluarga yakuza. Hobi Kazu adalah menjahit, jadi dia bertugas untuk menyiapkan seragam sekolah, seragam klub basket, juga membuat border di celana dalam Makio saat festival olahraga. Hahaha…)


Tidak hanya itu, Kazu memiliki kesetiaan dan kepekaan yang luar biasa. Setiap Makio dalam kesulitan, kazu akan menolongnya. Bahkan demi mendampingi Makio di sekolah (karena tidak diberi ijin untuk menjadi murid), Kazu bersedia menjadi pesuruh di sekolah St. Agnes.

4. Meskipun ada romantisnya tapi tidak berlebihan
Tidak seperti drama yang lain, kisah romantis antara Makio dan Umemura bukan menu utama dalam drama ini. Meskipun sebenarnya agak kocak juga, kalau orang dewasa (27 tahun) berpacaran ala ABG dengan gadis SMA (17 tahun).

Ku sangat rekomen drama ini, jadi kalau belum tonton harap ditonton yaaa. Pasti bakalan happy sekaligus nostalgia SMA :p


Di ulas oleh @dwi.duaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow me

Jangan hanya angan di angan saja